Baru-baru ini anggota tubuh palsu mengembalikan banyak fungsi anggota tubuh yang hilang, tetapi teknologi untuk mengatasi kebutaan masih terbatas. Sekarang, sebuah tim peneliti berharap dapat mengubah hal itu, dengan mengembangkan pakaian berteknologi tinggi yang dapat membantu mengarahkan orang tunanetra secara visual.
Perusahaan yang bertempat di New York bernama Tactile Navigation Tools mengembangkan perangkat Hands-free yang menggunakan sensor untuk mendeteksi benda-benda dan dapat memperingatkan pemakai dengan menggunakan getaran. Dikenal sebagai Eyeronman, sebuah perangkat yang dapat membantu bukan hanya untuk tunanetra, tapi juga untuk para pemadam kebakaran, tentara dan lainnya, ujar pengembangnya
Sekitar 285 juta orang di seluruh dunia merupakan tunanetra, menurut Organisasi Kesehatan Dunia. Namun di negara maju, kebanyakan orang buta masih menavigasi menggunakan tongkat putih standar, yang diciptakan pada tahun 1921
Ketika Rizzo (seorang pendiri sekaligus dokter rehabilitasi di NYU Langone Medical Center) berusia 15 tahun, ia didiagnosis mengalami choroideremia, penyakit degeneratif retina langka yang menyebabkan kehilangan penglihatan progresif, dan dia sekarang buta. Dia pikir orang buta harus memiliki prostesis sensorik lebih maju.
"Saya tidak peduli mengalami kebutaan darimana," kata Rizzo Tujuannya adalah untuk meningkatkan mobilitas dan membuat orang diintegrasikan kembali ke masyarakat,
Perusahaan yang bertempat di New York bernama Tactile Navigation Tools mengembangkan perangkat Hands-free yang menggunakan sensor untuk mendeteksi benda-benda dan dapat memperingatkan pemakai dengan menggunakan getaran. Dikenal sebagai Eyeronman, sebuah perangkat yang dapat membantu bukan hanya untuk tunanetra, tapi juga untuk para pemadam kebakaran, tentara dan lainnya, ujar pengembangnya
Sekitar 285 juta orang di seluruh dunia merupakan tunanetra, menurut Organisasi Kesehatan Dunia. Namun di negara maju, kebanyakan orang buta masih menavigasi menggunakan tongkat putih standar, yang diciptakan pada tahun 1921
Ketika Rizzo (seorang pendiri sekaligus dokter rehabilitasi di NYU Langone Medical Center) berusia 15 tahun, ia didiagnosis mengalami choroideremia, penyakit degeneratif retina langka yang menyebabkan kehilangan penglihatan progresif, dan dia sekarang buta. Dia pikir orang buta harus memiliki prostesis sensorik lebih maju.
"Saya tidak peduli mengalami kebutaan darimana," kata Rizzo Tujuannya adalah untuk meningkatkan mobilitas dan membuat orang diintegrasikan kembali ke masyarakat,
Navigation with Vibration
Eyeronman terdiri dari rompi dilengkapi dengan sensor dan emitter untuk LIDAR, sistem berbasis laser yang digunakan dalam mobil tanpa pengemudi; Ultrasound, yang digunakan oleh kelelawar dan hewan lainnya untuk mendeteksi lingkungan sekitar dengan getaran; dan inframerah, jenis radiasi elektromagnetik yang digunakan oleh ular untuk mendeteksi mangsa dengan merasakan panas tubuh.
Sistem ini mengkonversi input dari sensor menjadi getaran dalam baju yang terbuat dari elektro-aktif polimer. Sebagai contoh, sebuah benda di sebelah kiri bawah pemakainya akan menyebabkan bagian kiri bawah kemeja bergetar. Sistem ini dirancang untuk memberikan deteksi benda sedetil 360 derajat
Studi menunjukkan bahwa orang tunanetra menggunakan bagian otak yang biasanya digunakan untuk penglihatan malah digunakan untuk memproses input pendengaran, yang menunjukkan bahwa otak pada dasarnya beradaptasi seperti plastik. yang terus menerus membentuk dan mengadaptasi hubungan saraf baru. Para pengguna Eyeronman akan memanfaatkan plastisitas ini untuk melatih diri menggunakan perangkat ini.
Sama seperti penulis buta tuli dan aktivis politik Helen Keller yang mampu memahami konsep air dengan merasakannya sementara ia menempatkan air itu di tangannya, orang buta pun bisa berjalan melewati meja dengan merasakan getaran, kata Rizzo.
Beberapa orang telah menciptakan perangkat yang serupa, kata Rizzo. Tetapi tak seorang pun telah menciptakan sebuah platform yang dapat mendeteksi bentuk benda dan menampilkannya pada tubuh seperti yang dilakukan tim penemunya.
Saat ini, sistem ini masih dalam tahap prototipe. Para peneliti telah mengembangkan versi yang menampilkan input sensor ke dalam baju dengan pencahayaan LED, memang tidak memproduksi getaran, tetapi prinsipnya adalah sama, kata Rizzo.
Tidak semua sensor akan bekerja baik di semua lingkungan, sehingga para peneliti harus menentukan mana yang bekerja terbaik dan memikirkan bagaimana semurah mungkin , katanya.
Sistem ini mengkonversi input dari sensor menjadi getaran dalam baju yang terbuat dari elektro-aktif polimer. Sebagai contoh, sebuah benda di sebelah kiri bawah pemakainya akan menyebabkan bagian kiri bawah kemeja bergetar. Sistem ini dirancang untuk memberikan deteksi benda sedetil 360 derajat
Studi menunjukkan bahwa orang tunanetra menggunakan bagian otak yang biasanya digunakan untuk penglihatan malah digunakan untuk memproses input pendengaran, yang menunjukkan bahwa otak pada dasarnya beradaptasi seperti plastik. yang terus menerus membentuk dan mengadaptasi hubungan saraf baru. Para pengguna Eyeronman akan memanfaatkan plastisitas ini untuk melatih diri menggunakan perangkat ini.
Sama seperti penulis buta tuli dan aktivis politik Helen Keller yang mampu memahami konsep air dengan merasakannya sementara ia menempatkan air itu di tangannya, orang buta pun bisa berjalan melewati meja dengan merasakan getaran, kata Rizzo.
Beberapa orang telah menciptakan perangkat yang serupa, kata Rizzo. Tetapi tak seorang pun telah menciptakan sebuah platform yang dapat mendeteksi bentuk benda dan menampilkannya pada tubuh seperti yang dilakukan tim penemunya.
Saat ini, sistem ini masih dalam tahap prototipe. Para peneliti telah mengembangkan versi yang menampilkan input sensor ke dalam baju dengan pencahayaan LED, memang tidak memproduksi getaran, tetapi prinsipnya adalah sama, kata Rizzo.
Tidak semua sensor akan bekerja baik di semua lingkungan, sehingga para peneliti harus menentukan mana yang bekerja terbaik dan memikirkan bagaimana semurah mungkin , katanya.
Resource :
http://www.livescience.com/46236-vibrating-clothes-help-blind-navigate.html